Banyak orang membenturkan, apakah lebih baik menurut Tuhan? Atau menurut suami / istri? Tetapi Tuhan masih bisa menyampaikan isi hati-Nya, melalui kehadiran pasangan kita.
Marilah belajar mempraktikkan untuk berdoa bersama setiap hari, mendengar dengan kasih, memaafkan lebih cepat, membuat waktu sabat keluarga, mengucapkan kata-kata membangun, dan menyatukan keputusan penting dalam doa.
Pada dasarnya setiap kita mudah terpengaruh keadaan sekitar, kita takut menjadi berbeda sendirian, dan sangat mudah terbawa arus. Tetapi firman Tuhan mengatakan,
“Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.” (Yeremia 29:7).
Kalau hari-hari ini kita masih belum melihat hasil dari apa yang kita doakan, mungkin saja kita berpikir mau sampai kapan kita harus mengalah dan berkorban.. tetaplah setia dan jangan berpikir yang sia-sia. Biarlah setiap dari kita mati dari keegoisan dan kesombongan, dan hidup kita seutuhnya dipersembahkan hanya bagi Kristus.