top of page

Gunawan Iskandar - Cleaning Up Your Mental Mess

  • mdcsbysystem
  • 5 Jun
  • 18 menit membaca

Diperbarui: 12 Jul

Ditulis ulang dari sharing Bp. Pdt. Gunawan Iskandar, di Ibadah Minggu di MDC Ciputra World pada Tgl. 2 Juni 2025.



Judul di atas di dalam bahasa Indonesianya memiliki arti: Membersihkan kekacauan mental kita. Hal ini penting adanya karena hari-hari ini kita menjumpai ada satu fenomena yang dianggap banyak orang sebagai penyakit, di mana 15-20 tahun yang lalu kita hampir tidak pernah mengenalnya. Namanya adalah mental illness / gangguan kesehatan mental. Bahkan banyak orang juga mengalami depresi dan panic attack, istilah yang juga tidak pernah kita dengar sebelumnya.


Tetapi ada satu kisah yang dicatat di dalam Alkitab mengenai kisah dari Raja Saul, di mana kita akan belajar bersama mengenai apakah ada relevansinya dengan mental ilness ini..


ā€œTetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN. Lalu berkatalah hamba-hamba Saul kepadanya: ā€œKetahuilah, roh jahat yang dari pada Allah mengganggu engkau; baiklah tuanku menitahkan hamba-hambamu yang di depanmu ini mencari seorang yang pandai main kecapi. Apabila roh jahat yang dari pada Allah itu hinggap padamu, haruslah ia main kecapi, maka engkau merasa nyaman.ā€ (1 Samuel 16:14-16).


Hari-hari ini yang namanya kenyamanan serta rasa peaceful / ketenangan di dalam hati dan pikiran itu telah menjadi barang langka, dan kita tidak selalu bisa mendapatkan kedua hal tersebut di cafe atau tempat-tempat tertentu. Ketika membuka media sosial (medsos), banyak orang juga mengunggah tulisan need healing / membutuhkan kegiatan istirahat dan hiburan untuk menyegarkan hati dan pikiran secara emosional atau mental, fisik, tetapi ada yang hanya sebagai candaan belaka.


Memang tidaklah salah bila kita mencari istirahat dan hiburan, tetapi bila kita melakukannya di setiap minggu, atau bahkan sedikit-sedikit berkata need healing.. maka jangan-jangan apakah kita merasa sakit di setiap minggunya, sehingga kita need healing / butuh kesembuhan? šŸ¤”


Padahal yang namanya kenyamanan serta ketenangan sesungguhnya hanya kita dapat ketika kita mau memberi hidup untuk dipenuhi dan sepenuhnya dipimpin oleh Roh Kudus di setiap harinya, bukan didapat dari isi dunia ini.


Dari 1 Samuel 16:14-16, kita ditunjukkan bisa jadi Saul ini juga mengalami mental illness, di mana kesehatan mentalnya terganggu. Hal ini bermula sejak Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat (ayat 14). Saul tidak lagi mendapatkan rasa nyaman dan tenang di dalam pikirannya, dan pastinya apa yang dilakukan Saul sudah tidak lagi selaras dengan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Hamba-hamba Saul mengetahui hal ini dan mereka berkata,


ā€œbaiklah tuanku menitahkan hamba-hambamu yang di depanmu ini mencari seorang yang pandai main kecapi. Apabila roh jahat yang dari pada Allah itu hinggap padamu, haruslah ia main kecapi, maka engkau merasa nyaman.ā€ (ayat 16).


Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: ā€œSesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia.ā€ (ayat 18).


Dan ditemukanlah Daud yang tidak hanya pandai dalam bermain kecapi tetapi firman Tuhan di atas mendeskripsikan dirinya sebagai,


ā€œseorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia.ā€

Ada urapan dan hadirat Allah yang menyertai, ketika Daud bermain kecapi.


Bagaimana aplikasi praktisnya agar kita dapat diurapi dan dipimpin Roh Kudus?


Pdt. Gunawan yang dipercaya menggembalakan gereja MDC yang ada di Singapura (Church of Singapore / COS Tai Seng) mengajar jemaat agar datang ibadah jangan tepat waktu, tetapi dapat datang 5-10 menit lebih awal untuk mempersiapkan hati dan jiwa kita untuk ā€œdibajakā€ dan menerima urapan dari Roh Kudus.


Sebab ada banyak orang yang datang tergopoh-gopoh di dalam gereja karena datangnya terlambat. Lalu mereka berusaha mengejar hanya untuk dapat masuk ke dalam hadirat Tuhan. Bagaimanapun juga, kita tidak akan bisa menikmati karena semuanya ini membutuhkan persiapan dari diri kita sendiri. Itulah sebabnya 5 menit sebelum ibadah dimulai selalu ada video pembuka yang berisi tayangan musik penyembahan, untuk mempersiapkan dan membajak hati sebelum kita memulai ibadah pada hari tersebut.


Hal ini adalah salah satu aplikasi praktis yang dapat diterapkan di dalam hidup, supaya kita bisa mengalami pimpinan Roh Kudus, mengalami damai sejahtera, dan juga sukacita yang sejati.


Apa yang menyebabkan seseorang pada hari-hari ini begitu mudahnya mengalami mental illness?


Pertama. Ketakutan.


Salah satu faktor terbesar adalah ketakutan, khususnya tentang kesehatan.


Bagi yang berusia 40 th ke atas pasti akan sangat concern tentang apa yang namanya menjaga kesehatan, apalagi yang berusia 55-60 ke atas pasti lebih lagi memperhatikan. Kalau dulu dirasa tidak pernah gerak dan berolahraga, sekarang harus lebih banyak gerak daripada banyak makannya.


Kedua. Masalah Ekonomi.


Menjadi satu momok tersendiri. Waktu sekolah dulu, kita sama sekali tidak pernah diajar apakah di dalam hidup ini kita akan mengalami kecukupan / tidak. Tetapi di masa kini, terlebih lagi bagi anak-anak muda yang mau menikah, faktor ekonomi adalah hal yang terpenting di dalam hidup.


Ketiga. Masalah Pekerjaan.


Apakah kita merasa aman dengan pekerjaan kita, sampai di masa depan? Apakah kita akan terus mendapatkan job / pekerjaan yang terus ber-continue / berkelanjutan dan sifatnya everlasting / bertahan lama di dalam pekerjaan kita?


Hari-hari ini kita telah membaca banyak terjadi gelombang PHK yang luar biasa. Pada awal tahun sudah ada lebih dari 30 ribu orang yang di-PHK. Dan ini adalah fakta yang benar-benar terjadi. Bahkan momen terakhir ada job fair yang dihadiri para pencari kerja yang jumlahnya melebihi lapangan pekerjaan yang telah disediakan. Oleh sebab itu, berterima kasihlah pada Tuhan bila kita masih diberi pekerjaan, karena banyak orang di luar sana memimpikan apa yang kita alami.


Keempat. Ketakutan Masa Depan, apa yang kita dan keluarga kita alami nantinya.


Setelah pandemi COVID-19 berlalu, semua tatanan kehidupan terlihat tak sama lagi seperti dahulu. Banyak yang mengira setelah pandemi berlalu, semua orang dapat kembali bersungguh hati dengan Tuhan. Ternyata perkiraan ini meleset dan tidak terjadi. Setiap orang kini memiliki pilihan, mau datang ibadah secara offline / ke gereja atau hanya menikmati tayangan secara online / di gadget masing-masing? Mereka beralasan bahwa mereka tetap memberikan yang terbaik bagi Tuhan.


Setiap kita juga memiliki pilihan tentunya. Apakah setelah pandemi COVID berlalu, hidup kita semakin bersungguh hati sama Tuhan? Atau malah sebaliknya, kita menjauh dari Dia karena berusaha mengejar apa yang hilang selama ini?


Kelima. Takut menjadi Korban Kejahatan Sekitar.


Ada kisah dari tante Pdt. Gunawan yang baru saja keluar dan menutup pintu rumahnya, tak lama kemudian dijambret dompetnya. Akibat peristiwa tersebut, memang tantenya ini tidak takut tentang kehilangan uangnya, tetapi lebih takut pada trauma yang dihasilkan setelah momen penjambretan tersebut. Hingga saat ini, tante Pdt. Gunawan selalu merasa ketakutan kalau baru keluar dan menutup pintu rumahnya, serta hendak ke pasar. Iya kalau dompetnya yang hilang, bagaimana bila nyawanya saat itu yang menjadi taruhannya?


Itulah sebabnya beberapa tahun belakangan ini kita juga sangat familier dengan apa yang namanya pembegalan. Ada kisah dari teman Pdt. Gunawan yang bersepeda bersama dengan teman klubnya, tiba-tiba dirinya dibegal dan harus berakhir di rumah sakit dalam kurun waktu selama 4 minggu, dalam keadaan tak sadarkan diri. Tetapi Tuhan memberi kesembuhan terhadap fisiknya.


Sekalipun fisiknya sudah mengalami kesembuhan, tetapi tidak dengan traumanya. Dirinya selalu sangat ketakutan ketika hendak keluar dari rumah, bahkan masuk mobil-pun juga mengalami trauma. Hal ini semakin bertambah buruk ketika dirinya berhenti di lampu merah, lalu ada sepeda motor yang berhenti di sebelahnya dan menatapnya. Tak lama kemudian dirinya langsung mengalami panic attack dan mengalami sesak napas.


Setiap dari kita masing-masing memiliki apa yang namanya ā€œKotak Ketakutan.ā€


Kalau kita tidak dapat memahami apa yang Tuhan sedang mau kerjakan di dalam hidup, serta kita tidak dapat memanajemen ketakutan dan menjaga ā€œPintu Gerbangā€ yakni pikiran untuk bisa di-manajemen dengan baik.. maka kita akan mengalami kesulitan di dalam hidup untuk dipimpin oleh Roh Kudus, di setiap harinya. Bahkan sekalipun kita sudah mengaku bahwa kita adalah seorang Kristen, dan anak Tuhan yang hidupnya sudah dipenuhi oleh Roh Kudus.


Harga yang harus dibayar karena membiarkan diri terlalu lama untuk dikuasai ketakutan ini juga sangat mahal yakni,


Adanya berbagai pikiran yang toxic / pola pikir negatif yang merusak kesehatan mental, emosional, dan bahkan kondisi fisik yang dimiliki seseorang. Lalu mengalami stres, anxiety / gelisah, dan pada akhirnya ditindas oleh roh depresi.


Pada suatu hari ada seorang Ibu yang melakukan konseling pada Pdt. Gunawan dan istrinya, meminta dukungan doa karena dirinya mengalami keringat dingin serta menceritakan sudah 2 minggu ini tidak dapat tidur. Ibu ini juga bercerita ketika melihat gedung kantornya, dirinya langsung mengalami tremor / gerakan pada anggota / bagian tubuh yang tidak terkontrol / di luar kemauan, seperti gemetar (disebabkan adanya ketegangan emosional).


Pada itu istri dari Pdt. Gunawan langsung memegang tangan dari Ibu ini untuk menenangkan dirinya seraya berkata,


ā€œKamu jangan takut. Kamu aman. Kamu berada di dalam gereja Tuhan bersama kami..ā€


Lebih lanjut Ibu tersebut juga membuka sebuah rekaman video pada Pdt. Gunawan dan istrinya bahwa atasannya kalau marah ini selalu keluar kata-kata makian, menggebrak meja dan bahkan bisa membanting gelas yang ada di meja. Tidak hanya itu saja, teman-teman dari Ibu ini juga banyak yang mengalami trauma. Begitu menerima email pemberitahuan akan ada meeting yang diadakan jam 2 siang, padahal pada saat itu masih jam 10, mereka sudah berkeringat dingin dan tak sedikit yang mengalami gejala tremor.


Hari-hari ini yang menakutkan adalah adanya roh depresi, yang menindas jiwa anak-anak Tuhan.


Spiritual & Demonic Attack.


Diceritakan bahwa Saul mengalami semuanya ini, di dalam 1 Samuel 16. Begitu Roh TUHAN mundur dari Saul, sejak saat itulah dirinya sering diganggu roh jahat (ayat 14). Hidupnya tidak lagi mengalami damai sejahtera dan sukacita, yang ada hanyalah insecure / kondisi di mana seseorang merasa tidak aman, tidak percaya diri, dan cenderung memiliki rasa cemas serta ragu terhadap diri sendiri, kemampuan, atau pada situasi tertentu.


Bahkan Saul bertambah marah dan semakin benci pada Daud karena sebuah nyanyian,


ā€œTetapi pada waktu mereka pulang, ketika Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, keluarlah orang-orang perempuan dari segala kota Israel menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing; dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: ā€œSaul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.ā€ Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: ā€œKepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itupun jatuh kepadanya.ā€ Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.ā€ (1 Samuel 18:6-9).


Bahkan Saul juga mencoba membunuh Daud dengan tombak sebanyak 2 kali di pasal 18 dan 19. Dengan kata lain, memang niat Saul sudah benar-benar ingin melenyapkan nyawa Daud.


Karena itulah kita dapat belajar bahwa ketakutan dan mental illness yang tidak dengan segera diatasi, dapat dipakai Iblis untuk menjauhkan hidup kita dari kasih karunia Allah dan menggenapi setiap rencana-Nya, menghancurkan hidup kita, dan juga merusak hubungan baik kita dengan sesama.


Karena itulah seseorang yang mengalami depresi yang tak segera diatasi, banyak dari mereka pada akhirnya memiliki sifat destruktif / merusak, menghancurkan, atau memusnahkan. Dalam konteks konflik, destruktif berarti konflik yang mengakibatkan kerusakan bagi pihak-pihak yang terlibat. Perilaku atau tindakan ini dapat merugikan diri sendiri atau orang lain, dan sering kali berkaitan dengan emosi negatif.


Barang-barang di sekitar bisa dibanting, hewan peliharaan pun kena amarah dan ditendang. Tetapi berbicara dengan orang lain nadanya bisa halus dan baik, sama anggota keluarga sendiri bisa bentak-bentak dan marah. Semua anggota keluarga yang berada di rumah jadi merasa tidak nyaman, kalau ada seorang anggotanya yang sedang mengalami depresi, sudah berada di dalam rumah. Suasana bisa berubah jadi tidak enak semua.


Waspadalah, kalau seperti itu baik yang sedang mengalami depresi ataupun anggota keluarga rumah lainnya.. mereka sedang berada di bawah spiritual attack / merujuk pada tindakan jahat yang dilakukan oleh kekuatan Iblis untuk mengganggu atau merusak kesejahteraan rohani, emosional, atau fisik seseorang. Serangan rohani juga bisa berupa godaan, pengaruh negatif, atau bahkan tekanan spiritual yang dirasakan seseorang.


Bersihkan pikiran kita dan izinkan Roh Kudus yang kembali berkuasa serta memimpin hidup kita dengan sungguh. Memang kita selama ini adalah seorang Kristen, tetapi cobalah mengevaluasi bersama, apakah Roh Allah masih bekerja di dalam hidup kita? Apakah hari-hari ini kita sudah mengalami kesulitan untuk memiliki pengalaman pribadi berjalan bersama dengan-Nya? Jangan-jangan untuk mendengar suara Tuhan saja sepertinya kini sudah menjadi hal yang mustahil di dalam hidup kita 😢


Serangan panic attack, depresi, anxiety / kegelisahan bukanlah sebuah penyakit melainkan spiritual attack. Karena itu sangat disayangkan bila selama ini banyak dilakukan wrong treatment / penanganan yang salah terhadapnya, dengan memberikan banyak obat sejenis painkiller / obat untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri pada tubuh. Bila digunakan dalam waktu jangka panjang, obat ini dapat menimbulkan efek samping berupa perdarahan lambung, gangguan perdarahan, dan gangguan pada jantung.


Selain itu ada yang menyarankan harus rileks, berlibur, dan banyak berolahraga..


Memang tidak salah dengan semuanya itu, tetapi sekali lagi hal ini tidak akan bisa menyembuhkan kita secara total kecuali dengan mengizinkan pikiran kita dibersihkan secara terus-menerus dengan membaca firman Allah di dalam Alkitab, serta bantuan dari kuasa Roh Kudus yang terus memimpin hidup kita di setiap harinya.


Bukankah firman Tuhan juga mengingatkan setiap kita untuk selalu mengisi hidup kita dengan firman-Nya, di setiap hari?


ā€œApabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini.ā€ (Matius 12:43-45).


Berapa banyak dari antara kita yang pada hari-hari ini dibelenggu dengan berbagai macam mental illness, dan berpikir bahwa hal ini adalah lumrah serta wajar karena banyak orang sedang mengalaminya? Padahal ini bukanlah penyakit, melainkan ada spiritual, bahkan demonic attack / merujuk pada konsep di mana ada kekuatan jahat atau setan yang bisa menyerang atau mempengaruhi manusia. Serangan ini biasanya diasosiasikan dengan rasa takut, gangguan mental, sakit penyakit, atau kesulitan dalam hidup.


Kita harus melawannya dengan membersihkan pikiran kita, dan terus mengisinya dengan kebenaran firman Tuhan di dalam Alkitab. Mintalah agar Roh Kudus yang selalu menghidupi setiap firman tersebut, di dalam hati dan pikiran kita.


Penelitian mengatakan bahwa toxic / pola pikir negatif yang terjadi di dalam hidup kita telah menyebabkan banyak sekali penyakit. Bahkan toxic tersebut telah bertanggung jawab terhadap 90 persen macam sakit penyakit. Hanya 5-10 persen di antaranya yang diakibatkan oleh DNA / keturunan. Karena itu, sangat berhati-hatilah terhadap apa yang ada di dalam pikiran kita selama ini. Isilah dengan firman Tuhan selalu.


Kalau ada yang berkata kemungkinan besar hidup kita akan mewarisi beberapa penyakit karena keturunan, teruslah berdoa dan menolaknya di dalam nama Yesus! Tidak seharusnya tubuh kita memiliki penyakit apa pun yang diturunkan, karena kesalahan nenek moyang kita yang kurang berbijaksana dalam menjalani hidupnya.


Pemberian Tuhan itu Sempurna.


ā€œSebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.ā€ (Yeremia 29:11).

Tuhan memberikan kesehatan yang sempurna dan Dia sama sekali tidak memiliki rancangan buruk atas hidup kita. Karena itu jangan pernah berlaku manis terhadap Iblis, kita harus berani untuk melawannya karena ini adalah serangan darinya. Tetapi kita tidak akan memiliki cukup kekuatan untuk melawan, kalau pikiran kita tidak pernah rajin untuk dibersihkan dan setiap hari diisi dengan kebenaran firman Tuhan di dalam Alkitab.


Karena pertobatan kita, pintu gerbangnya dimulai dari pikiran kita terlebih dahulu. Pastinya kita masih mengingat akan apa arti kata dari metanoia yakni, perubahan pikiran atau sikap yang mendalam dan transformatif, sering dikaitkan dengan pertobatan atau perubahan hidup.


Waktu pertama kali kita bertobat, maka yang diubah terlebih dahulu bukanlah kelakuan kita tetapi tata nilai dan cara kita berpikir.


Bukankah firman Tuhan mengatakan,


ā€œMalahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,ā€ (Filipi 3:8).


Apa yang dulunya kita anggap bagus, berharga, dan perlu diperjuangkan, setelah mengenal Kristus kita anggap semuanya itu ā€œsampahā€ dan meninggalkannya dengan senang hati. Tetapi karena tatanan milik dunia ini sudah rusak dan mengotori pikiran kita, maka kita menemukan banyak tantangan untuk hidup di dalam ketaatan seutuhnya, di bawah pimpinan Roh Kudus.


Karena itulah kita mungkin sering mendengar perkataan,


ā€œYou are your mind. Kamu adalah hasil dari pikiranmu sendiri.ā€

Ke manapun kita pergi, kita pasti akan selalu menggunakan pikiran, dan kita tidak akan bisa mengosongkannya. Itulah sebabnya kalau ada kegiatan yang mengatakan bahwa pikiran kita bisa dikosongkan, maka hati-hati dan berbijaksanalah. Karena semua itu hanyalah tipuan belaka. Kita saat itu tidak mengosongkan pikiran tetapi mengisinya dengan hal lain. Dan ini tidak menjadi solusi.


Hari-hari ini banyak unggahan di media sosial yang menempatkan diri kita pada banyak mentalitas kompetitif yang diagaungkan banyak influencer / seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, biasanya melalui berbagai media sosial. Selain itu tak sedikit pula yang menawarkan berbagai tren makanan dan minuman kesehatan tertentu, yang bila kita tidak berhati-hati melihat apa komposisi bahan, rating, review, dan mencari sumber referensi sebanyak mungkin.. hal itu bisa merusak tubuh kita.


Jangan terlalu percaya pada short reels / fitur video pendek yang ada di berbagai platform media sosial seperti Instagram Reels, TikTok, dan YouTube Shorts yang sering kita lihat dan muncul berkali-kali, karena semuanya dapat mencemari dan mengotori hal baik yang ada di dalam pikiran kita.


Lama-kelamaan kita juga akan dibuat lebih percaya kepada apa yang dikatakan sosmed dari pada apa kata Tuhan di dalam firman-Nya. Kita akan dibuat terus sibuk menonton, dan malas untuk membaca firman Tuhan di dalam Alkitab.


Cleaning Up Your Mental Mess.


Bagaimana caranya?


Pertama. Menjaga pikiran dan hati.


ā€œsebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.ā€ (Markus 7:21-23).


ā€œAll these evils come from inside and defile a person.ā€ (New International Version (NIV).

Di dalam bahasa Inggris, kata ā€œmenajiskanā€ ditulis dengan kata defile. Apa arti kata ini?


ā€œPoison / racun. Pollute / mengotori. Spoil / rusak. Corrupt / korupsi. Rude / kasar. Destroy / merusak. Stain / noda.ā€

Sehingga kata najis / menajiskan tidak hanya berbicara tentang kita menjalani hidup yang kudus / tidak saja, tetapi juga tentang menjaga apa yang ada di dalam pikiran agar tidak toxic, dan juga berbagai pengertian di atas. Dan kalau kita lupa untuk membersihkan hati dan pikiran.. maka berhati-hatilah sebab ada sesuatu yang berbahaya, yang tinggal di dalam hidup kita.


Itulah sebabnya kalau kita membiarkan rekaman pornografi itu terus berada di otak kita, maka tidak hanya hidup pribadi kita yang akan hancur nantinya, tetapi juga akan merembet sampai masuk ke dalam hubungan pernikahan. Sekali lagi, berhati-hatilah! Rasa takut memang tidak salah, karena Tuhan ciptakan agar kita dapat menjalani hidup ini dengan penuh bijaksana. Tetapi bila kita mulai menganggap ketakutan tersebut dengan berlebih, firman Tuhan mengingatkan..


ā€œKarena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.ā€ (Ayub 3:25).


Selain itu firman Tuhan juga menguatkan,


ā€œJanganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.ā€ (Filipi 4:6-7).


ā€œAkhirnya Saudara-saudari, arahkanlah pikiranmu kepada ajaran-ajaran yang benar dan apa pun yang mulia, yaitu semua yang baik, yang memimpin kepada hidup yang benar dan terhormat, serta hal-hal yang murni, indah, dan terpuji. Juga lakukanlah semua ajaran yang sudah kamu terima dari saya, baik melalui perkataan maupun perbuatan. Dengan demikian, Allah yang adalah sumber ketenangan hati kita akan menyertai kamu.ā€ (Filipi 4:8-9, Terjemahan Sederhana Indonesia / TSI).


Arahkan pikiran kita pada ajaran yang benar dan mulia. Ini adalah kuncinya. Kalau kita gagal membersihkan pikiran kita, mengarahkan, dan mengkalibrasi pikiran kita kembali pada Allah dan firman-Nya, pada janji-janjiNya di dalam Alkitab.. maka kita tidak akan pernah mendapatkan ketenangan batin di sepanjang hidup kita.


Walau setiap hari kita refleksi atau pijat sekalipun, kita tidak akan mendapatkan ketenangan.


ā€œIf you don’t shape your life, it will be shaped for you. And to shape your life, you need to know how to shape your mind."

"Kalau kita tidak pernah membentuk diri, maka keadaan sekitar kitalah yang nanti akan membentuknya. Dan untuk membentuk diri, maka kita juga harus tahu bagaimana caranya membentuk pikiran kita terlebih dahulu.ā€


Katakan pada jiwa kita,


ā€œAku bisa karena Tuhan yang akan mengerjakannya di dalam hidupku. Aku mampu, sebab Tuhan yang akan memberikan kekuatan-Nya bagiku. Menurut ukuran manusia mungkin aku dinilai tidak sanggup dan tidak mampu, tetapi kata firman Tuhan aku disanggupkan kuasa-Nya selalu..ā€


ā€œSegala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.ā€ (Filipi 4:13).

Research Fact: Showing how the absence of hope and lack of resources to deal with our most basic emotional and physical needs, are coming at a great cost. Fear, isolation, pain, purposelessness, despair—these are the symptoms of a society that is broken and hurting, and they can lead to an early death not only from suicide but from very real damage to the heart, immune system, GI system, and brain.


Riset membuktikan ketika harapan itu sirna dan kita tidak lagi memperlengkapi diri dengan berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk kebutuhan dasar emosional dan fisik, maka kita harus bersiap untuk membayar harga yang cukup mahal. Rasa takut, isolasi diri, rasa sakit, tidak memiliki tujuan, keputusasaan—semuanya ini adalah gejala dari lingkungan sosial yang rusak dan terluka, serta dapat memimpin pada awal mula kematian, tidak hanya ingin mengakhiri hidup saja, tetapi juga kerusakan pada jantung, hati, sistem imun, GI sistem, dan juga kerusakan otak.


Sistem GI (Gastrointestinal) atau sistem pencernaan adalah sebuah sistem organ di dalam tubuh yang bertanggung jawab atas proses pencernaan makanan, penyerapan nutrisi, dan eliminasi sisa-sisa pencernaan.


Itulah sebabnya kalau kita ada masalah dengan gerd / kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan.. kita perlu berhati-hati karena penyakit ini bisa membunuh.


Tuhan mau memberikan kesembuhan buat kita yang sedang mengalami sakit gerd ataupun penyakit lainnya. Dia mau mengangkat beban hidup kita dengan cara membersihkan pikiran kita, dan kita di setiap harinya mengisinya dengan membaca kebenaran firman Tuhan di dalam Alkitab.


Firman Tuhan mengatakan,


ā€œOleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.ā€ (Yesaya 43:4).


Dan sekali lagi,


ā€œSebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.ā€ (Yeremia 29:11).


Tuhan mau memulihkan jiwa dan hidup kita. Apa pun yang terjadi, kita harus belajar untuk mau mengampuni dan melupakan, bahkan berdamai dengan apa yang terjadi di masa lalu, serta terus berfokus memanajemen apa yang ada di dalam pikiran kita. Maunya kita selama ini hanya fast & quick, tetapi Tuhan mau agar kita terus membangun relasi dengan Roh Kudus dan firman-Nya di setiap hari, sehingga kita dapat mendengar dan mau taat melakukan apa yang Dia perintahkan.


Kedua. Belajar penguasaan diri.


ā€œTetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.ā€ (Galatia 5:22-23).


Penguasaan diri adalah salah satu buah Roh, dan bila kita tidak bisa melakukannya, maka ada sesuatu yang berbahaya di dalam hidup kita.


Kalau kita tidak mau belajar untuk menguasai diri, maka kita akan menjadi destruktif, dan bila tidak dengan segera diatasi maka dapat mengarah pada mental illness. Lalu kita mulai kehilangan kasih kita yang mula-mula kepada Tuhan, pada pasangan, dan hal ini sungguhlah amat berbahaya.


ā€œDiamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!ā€ (Mazmur 46:11).


ā€œBe still, and know that I am God; I will be exalted among the nations, I will be exalted in the earth.ā€ (New International Version / NIV).


Tetaplah tenang. Dia masih memegang kendali penuh kehidupan kita. Bukan kita, tetapi Tuhan.


Makanya firman Tuhan mengatakan,


ā€œSiapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?ā€ (Matius 6:27).


ā€œKembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu.ā€ (Mazmur 116:7).


ā€œKutenangkan hatiku, sebab TUHAN baik kepadaku.ā€ (Bahasa Indonesia Sehari-hari / BIS).


Ini adalah keputusan yang harus diambil di setiap harinya, untuk menenangkan jiwa kita. Kalau kita selalu gelisah dan khawatir, maka firman Tuhan berkata agar kita dapat menenangkan diri kita dan mengatakan bahwa Dia masih memegang kendali penuh atas segala area di dalam hidup kita.


Bagaimana melatih pikiran kita?


Pertama. Berpikirlah lebih dalam, di dalam ketenangan / think deeply. Lalu Kedua think different / jangan mau berpikir sama seperti kebanyakan orang. Cobalah untuk berpikir dari sudut pandang-Nya Tuhan. Siapa tahu Tuhan mau berbuat baik, atau mau mengajar deep / dalam hikmat-Nya pada kita? Jangan mudah terburu-buru menghakimi diri kita sedang mengalami kehancuran, dan tidak ada jalan keluar lagi.


Mengapa banyak orang ingin mengakhiri hidupnya? Karena dia setuju dengan apa yang orang lain katakan tentang dia. Dia tidak mau think deeply and different mengenai apa kata Tuhan di dalam firman-Nya di Alkitab, tentang dia. Dia mengizinkan orang lain yang terus menilai hidupnya, padahal seharusnya Tuhan yang menilai hidupnya.


Ketiga. Collective / mengacu pada sesuatu yang melibatkan atau dilakukan secara bersama-sama, sebagai kelompok, atau bersifat gabungan.


Kita perlu keluarga rohani, pertemanan, dan fellowship yang sehat serta menguatkan iman. Karena itulah yang sampai saat ini belum bergabung dengan Contact, mari Join Contact! supaya kita tidak terseret arus dunia.


Kalau kita mau menjadi waras secara jasmani dan rohani maka jangan minum kopi terus, tetapi minumlah Air Hidup dan bergabung di dalam komunitas rohani yang benar. Karena di sana kita dapat didoakan, di-support dan didukung, di sana kita dapat mengutarakan segala keluh kesah, dan di-support untuk dapat keluar menjadi seorang pemenang, seseorang yang memenuhi rancangan Tuhan di dalam hidup kita masing-masing.


Berhasil dan Berbuah.


ā€œBerbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.ā€ (Mazmur 1:1-3).


Banyak orang hanya mau hidupnya berhasil dan berbuah, tetapi hal ini tidak akan terjadi bila kita semua tidak melakukan..


ā€œBerbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.ā€ (ayat 1-2).


Selain kita harus merenungkan firman Tuhan siang dan malam, sangatlah penting untuk memiliki komunitas rohani dan membangun pikiran yang sehat, semangat dan iman yang sehat, serta yang dapat membuat kita keluar dan menggenapi rencana Allah di dalam hidup kita.


Kalau kita mempunyai komunitas yang sehat dan membangun, mereka akan selalu mengajak kita berdoa bersama-sama, terus mengarahkan apa pun keadaan yang kita sedang alami untuk tetap mempercayai bahwa Tuhan masih terus bekerja. Mari terus berjuang dan berusaha bersama!


ā€œKita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.ā€ (Roma 8:28).

ā€œOrang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.ā€ (Mazmur 126:5-6).


Marilah kita moving together / bergerak bersama agar hanya nama Tuhan yang nantinya akan semakin dipermuliakan. Supaya tidak ada lagi seseorang yang memiliki pikiran toxic, tetapi setiap dari kita dapat mengalami kelepasan dan kemerdekaan dari Tuhan.


Marilah setiap kita datang ke hadapan Tuhan. Mintalah kekuatan dari-Nya, agar Roh Kudus yang selalu membantu kita untuk membersihkan segala pikiran dan isi hati yang jahat selama ini. Supaya setiap kita dapat dipimpin kembali sama Tuhan untuk terus berjuang,


ā€œBertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.ā€ (1 Timotius 6:12).


Marilah setiap dari kita tetap setia pada Tuhan dan menyelesaikan apa yang sudah dipercayakan di dalam hidup ini.. hingga kita tiba di garis akhir kehidupan, dan membuka mata di dalam kekekalan untuk pertama kali melihat Yesus, di dalam kemuliaan-Nya. Amin!


Berapa banyak dari antara kita yang mau mengalami pemulihan, dan sakit penyakit kita disembuhkan? Tetaplah datang pada-Nya. Bukan pada isi dunia ini. Hanya Tuhan Yesus yang sanggup menyelamatkan dan mengubah hidup kita.


Amin. Tuhan Yesus memberkati..

Komentar


bottom of page