Kong Hee - Kesempurnaan Kristiani
- mdcsbysystem
- 20 jam yang lalu
- 17 menit membaca
Diperbarui: 5 jam yang lalu
Catatan Khotbah: āKesempurnaan Kristiani.ā Ditulis ulang dari sharing Ps. Kong Hee (City Harvest Church Singapore), di Perayaan Anniversary GKPB MDC yang ke-38 tahun, di MDC Graha Pemulihan pada Tgl. 17 Juni 2025.
Perjalanan hidup kerohanian kita tujuannya adalah agar hidup ini dapat dipenuhi dan diubah oleh kasih Allah, serta kita dapat menjadi umat yang hidupnya dipenuhi kasih. Saat kita dapat menyatakan kasih Allah pada sesama, barulah dunia ini dapat diubah oleh kasih-Nya.
Kesempurnaan Kristiani memiliki bagian yang diisi dengan Kasih, Kerendahan Hati, Keterpisahan, Kesederhanaan, dan Doa.
Roh Kudus sendiri adalah Roh Kasih dan juga Roh Doa. Semakin banyak kita bergaul karib dengan Dia di dalam doa, maka semakin lebih lagi kasih Allah itu dapat dinyatakan di dalam hidup kita.
Rev. Dr. David Yonggi Cho sudah lama berpulang ke rumah Bapa di Surga, tetapi gereja yang didirikannya yakni, Yoido Full Gospel Church di Korea Selatan, terus bertumbuh jumlahnya dengan pesat. Kini jumlah jemaatnya diperkirakan sekitar 920.000 orang, dan jumlah ini bisa terus bertambah lagi di tahun-tahun mendatang.
Pada suatu hari, Ps. Kong Hee bersama 800 orang jemaatnya dari City Harvest Church (CHC) Singapura mengunjungi ibadah doa pagi di Yoido Full Gospel Church. Mereka mau belajar mengapa Roh Kudus bekerja dengan luar biasa di dalam gerejanya Dr. Cho tersebut. Di dalam ibadah doa pagi itu mereka menemukan jawabannya, gereja tersebut sangat gemar untuk berdoa.
Di dalam video yang ditayangkan di gereja, tampak waktu pada saat video ini direkam menunjukkan masih Pk. 4.22 pagi, tetapi jemaat sudah memenuhi ruang ibadah dan sangat bersemangat untuk berdoa serta mencari wajah Tuhan.
Pada tahun 2019 ketika Ps. Kong keluar dari penjara, banyak dari jemaatnya mengalami kekecewaan dan berkurang hampir separuh lebih. Jemaat yang masih setia terus berdoa, dan pada akhirnya Tuhan mulai menggerakkan hati orang-orang untuk kembali beribadah di CHC Singapura. Bahkan di CHC cabang lainnya juga mengalami pertumbuhan jemaat yang luar biasa.
Marilah kita terus bertekun di dalam doa yang kita panjatkan kepada Tuhan. Roh Kudus dapat memakai hidup kita untuk menyatakan kuasa dan mukjizat-Nya, bagi orang-orang di sekitar kita.
Di Perayaan Anniversary GKPB MDC Surabaya yang ke-38 tahun, ada 4 jenis doa yang dapat dipelajari bersama dan membangkitkan api doa kita.
Pertama. Doa Pengabdian / Devotionās Prayer.
Di dalam doa ini kita membangun persekutuan yang karib dengan Dia, karena Dia juga memiliki kerinduan untuk dapat ber-fellowship dengan diri kita. Melalui Doa Pengabdian ini,
āMasuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya! Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.ā (Mazmur 100:4-5).
Kita menaikkan ucapan syukur atas apa yang sudah Tuhan perbuat di dalam hidup kita, atas kekudusan-Nya yang selama ini memampukan kita untuk semakin dekat dan serupa dengan-Nya. Setiap kali kita menaikkan pujian dan penyembahan kepada Tuhan, maka kuasa-Nya yang dahsyat itu dapat semakin dinyatakan di dalam hidup kita.
āPadahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.ā (Mazmur 22:4).
Allah bertakhta di atas pujian umat-Nya. Karena itu undanglah selalu Pribadi Tuhan, di dalam setiap aspek kehidupan kita. Undanglah Dia untuk datang menghadapi setiap ketidakadilan, depresi, kecemasan, mungkin kita sedang bergumul di dalam rumah sakit, dan banyak hal lainnya yang sedang terjadi di dalam hidup kita.
Ucapan syukur yang dinaikkan bersama dengan pujian dan penyembahan kepada Tuhan, akan mematahkan rasa takut dan melepas segala ikatan Iblis yang ada di dalam hidup kita.
Ketika Ps. Kong berada di dalam penjara, istrinya Ps. Sun Ho menderita penyakit Fibro / Fibromyalgia yang menyebabkan nyeri pada otot dan persendian di seluruh tubuh, membuat dirinya merasa lelah dan menimbulkan gejala mental seperti masalah ingatan. Para ahli tidak mengetahui apa yang menyebabkan fibromyalgia, dan tidak ada obatnya.
Ps. Sun merasakan sakit pada seluruh tubuhnya, ototnya memgalami sakit luar biasa, bahkan kulitnya disentuh juga merasa sakit. Dokter di Singapura hanya bisa memberi obat painkiller / pengurang rasa sakit dan juga obat tidur.
Pada suatu hari Roh Kudus melembutkan hati Ps. Sun dan mengajak dirinya untuk bangkit dan pergi ke gereja, mempersembahkan korban pujian pada Tuhan. Dengan menahan rasa sakit, Ps. Sun berganti pakaian dan di dalam ibadah di gereja dirinya berdoa, menaikkan pujian dan penyembahan, berlutut, dan bernubuat / terus memperkatakan firman Tuhan bahwa Dia sanggup untuk mengubah situasi yang sedang dialaminya. Pada hari itu Fibronya hilang. Inilah kuasa dari pujian.
Lagu āHoly Spiritā adalah lagu yang diciptakan oleh Kevin Rahardjo, putra dari Pdt. Andreas Rahardjo. Lagu ini diciptakan pada saat Kevin menderita sakit di anggota tubuhnya. Saat dirinya menciptakan lagu tersebut dan mempersembahkan korban pujian kepada Tuhan, maka Dia menyembuhkan segala penyakitnya. Pujian yang kita naikkan dapat membuka pintu bagi kuasa Allah, untuk datang menyembuhkan dan memulihkan hidup kita.
Doa dimulai dari pengakuan bahwa Tuhan layak ditinggikan. Kita tidak masuk ke dalam hadirat-Nya dengan berbagai daftar permintaan, tetapi dengan ucapan syukur dan pujian. Di dalam atmosfer penyembahan, kekudusan-Nya dinyatakan, dan tekanan duniawi kehilangan kekuatan. Penyembahan bukan hanya sekadar ekspresi emosi sesaat, namun pengakuan akan otoritas dan kedaulatan Tuhan di dalam hidup kita.
āIt is in the process of being worshipped that God communicates His presence to men.ā (C.S. Lewis).
Di dalam penyembahan, Tuhan dapat mengkomunikasikan dan mengimpartasikan Diri-Nya dan hadirat-Nya, di dalam hidup kita.
Di akhir bulan November di Bacolod Filipina, gabungan 2 gereja cabang CHC jemaatnya tidak sampai dari 500 orang, tetapi gembalanya memiliki iman besar dan menyewa gedung yang besar untuk beribadah. Banyak orang yang datang, dan 99 persen di antaranya masih belum lahir baru.
Setiap malam yang jemaat lakukan hanyalah memuji dan menyembah Tuhan, dan mengundang hadirat-Nya untuk melawat hidup mereka. Kasih-Nya menjamah setiap orang yang hadir pada saat itu dan saat diadakan altar call.. 6.100 orang memutuskan untuk menyerahkan hidupnya pada Kristus, dan menerima keselamatan.
Yang mereka lakukan setiap malam hanyalah menaikkan pujian dan penyembahan pada Tuhan, dan mereka melihat banyak orang disembuhkan. Yang buta melihat, lumpuh berjalan, tuli mendengar, penyakit gondok disembuhkan total, tercatat ada sekitar 100 mukjizat kesembuhan yang terjadi secara dramatis. Bahkan kepala kepolisian juga datang hanya untuk menikmati penyembahan yang diadakan pada saat itu.
Hal ini juga bisa menjadi cerita Tuhan di dalam hidup kita. Karena itu apa pun keadaan kita, tetaplah setia dan menyembah-Nya. Ketika Tuhan Yesus menyatakan Diri-Nya, maka segala sakit penyakit dan pekerjaan Iblis harus pergi.
āJadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.ā (Yohanes 8:36).
Doa Pengabdian bukan sekadar kegiatan dan program rohani, tetapi menjadi gaya hidup di keseharian kita. Pada saat kita menjadikan ucapan syukur sebagai kebiasaan harian, kita menghancurkan tekanan dunia dan memperbarui kekuatan kita, di dalam hadirat-Nya.
Kedua. Doa Pertobatan / Repentanceās Prayer.
Dalam Doa Bapa Kami, Tuhan Yesus mengajarkan pada kita untuk berdoa..
ādan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;ā (Matius 6:12).
Doa Pertobatan dan Pengakuan Dosa bukan hanya sebuah momen, tetapi gaya hidup yang dibangun di setiap hari untuk kita tidak menjauh dari apa yang namanya pertobatan. Sama seperti tubuh yang membutuhkan aktivitas mandi di setiap harinya, maka jiwa dan roh kita juga perlu untuk dibersihkan dari segala pencemaran dan kekotoran yang berasal dari dalam dunia ini, melalui pertobatan di setiap harinya.
Beberapa orang Kristen ada yang enggan untuk melakukan Doa Pertobatan karena mereka merasa seperti memilki kesadaran dan keterikatan pada dosa. Sama seperti ada juga seseorang yang tidak mau mandi, karena hidupnya tidak mau dikuasai oleh kekotoran. Tetapi kalau kita tidak datang pada Tuhan dan mengaku segala dosa kita, membiasakan diri untuk tidak jauh dari pertobatan, maka kita tidak akan memiliki kesadaran akan Allah.
Martin Luther, seorang biarawan dan profesor teologi pada Tgl. 31 Oktober 1517 di kota Wittenberg Jerman, menyusun 95 tesis yang berisi kritik terhadap praktik jual indulgensi (surat pengampunan dosa) oleh gereja. Dikatakan bahwa dirinya memaku dokumen tersebut di pintu Gereja Kastil Wittenberg, yang pada saat itu berfungsi seperti papan pengumuman akademik.
Isi tesis pertama dari 95 Tesis Martin Luther adalah sebagai berikut,
āKetika Tuhan dan Guru kita Yesus Kristus berkata āBertobatlah!ā (Matius 4:17), maka Dia menghendaki agar seluruh kehidupan orang percaya seharusnya menjadi pertobatan.ā
(Dalam bahasa Latin: āDominus et magister noster Iesus Christus dicendo āPoenitentiam agite,ā etc., omnem vitam fidelium poenitentiam esse voluit.ā)
Tesis ini menegaskan bahwa pertobatan bukanlah sekadar tindakan ritual atau pengakuan dosa, tetapi sebuah proses batiniah yang berkelanjutan dalam kehidupan seorang Kristen.
Hal ini menjadi dasar dari kritik Luther terhadap praktik jual beli surat indulgensi, karena menurutnya itu menyederhanakan makna pertobatan sejati, menjadi sesuatu yang bisa ādibeli.ā Melalui protes tersebut, Luther mengajak umat untuk kembali pada ajaran Alkitab dan menolak praktik-praktik yang dianggap menyesatkan.
Karena itulah di setiap harinya Ps. Kong selalu berdoa dan men-cek akan apa yang berada di dalam hatinya selama ini. Apakah ada penghalang pertumbuhan rohani dan yang menghalangi hubungannya semakin karib dengan Tuhan? Apakah dirinya memiliki kesombongan pribadi? Firman Tuhan sendiri mengatakan,
āAllah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.ā (Yakobus 4:6).
Kita juga perlu berhati-hati dengan apa yang kita lihat di media sosial, karena banyak yang memuat tayangan imoralitas dan dapat membuat kita terjatuh di dalam berbagai pencobaan.
Berdoalah meminta pengampunan,
āJadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!ā (Mazmur 51:12).
Berhati-hatilah juga dengan apa yang keluar dari perkataan mulut kita. Kita dapat berdoa meminta anugerah Tuhan supaya kita dapat terhindar dari mengucapkan perkataan bohong dan gosip, agar kita tidak mengucapkan perkataan yang dapat mendukakan hati-Nya Tuhan.
Ps. Sun juga menolong Ps. Kong untuk selalu berkata-kata yang memang, apa adanya. Sebab terkadang sebagai seorang hamba Tuhan itu ada kecenderungan suka melebihkan atau bahkan kurang tepat dalam menyampaikan sesuatu. Lama-kelamaan hal ini dapat merusak kredibilitas.
Karena itu Doa Pertobatan adalah doa pengakuan bahwa kita masih belum sempurna, namun kita mau untuk diproses dan dimurnikan agar kita dapat menjadi serupa seperti Kristus. Dengan mengaku dosa di setiap harinya, kita membangun dan menjaga kesadaran akan hadirat Allah (God-awareness) dan membuka jalan bagi Roh Kudus untuk membentuk kita menjadi man of truthāpribadi yang benar dan tulus di hadapan Tuhan.
āJika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.ā (Matius 5:37).
Ketiga. Doa Penuh Iman / Faith-Filled Prayer.
āPada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: āEngkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!ā Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu. Melihat kejadian itu tercenganglah murid-murid-Nya, lalu berkata: āBagaimana mungkin pohon ara itu sekonyong-konyong menjadi kering?ā Yesus menjawab mereka: āAku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.ā (Matius 21:18-22).
Tuhan Yesus memakai apa yang dialami-Nya sebagai momen untuk mengajar murid-muridNya agar mereka menaikkan doa dengan penuh iman, percaya, dan tidak bimbang.
Selain itu dikatakan di ayat di atas,
ā..tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi.ā (ayat 21).
Tuhan Yesus memakai kata āgunungā untuk menggambarkan sesuatu yang sangat sulit untuk digerakkan dan tantangan yang sangat besar dan mustahil untuk dapat diselesaikan. Karena di masa itu masih belum ditemukan alat berat yang dapat menggali gunung, dan juga bahan peledak.
Tetapi kata āgunungā di masa kini bisa berbicara tentang sakit penyakit yang tak kunjung mendapat kesembuhan / tidak ada obatnya, ketika diizinkan kehilangan orang yang kita sayangi / mengalami dukacita mendalam, pernikahan yang menuju perceraian dan tidak tahu harus melakukan apa lagi, diizinkan mengalami keguguran anak pertama yang sangat kita dambakan selama ini, menghadapi jatuh tempo utang yang harus dibayar tetapi kita masih belum memiliki uang, adanya kecanduan, terikat minuman keras dan obat terlarang.. atau kita merasa dalam keadaan dijebak, tidak ada jalan keluar, dan merasa sudah tidak ada lagi pertolongan / menghadapi jalan buntu.
Kata āgunungā bisa memperlambangkan tantangan, luka batin, atau kesulitan yang menghalangi kemajuan. Tetapi di dalam Alkitab, gunung juga tempat perjumpaan bersama Tuhanātempat pencobaan (Gunung Pencobaan) dan juga transfigurasi (Gunung Kemuliaan). Dengan iman, āgunung-gunungā di dalam hidup kita bisa berubah menjadi altar perjumpaan dengan kuasa Tuhan.
Demikian pula hal yang sama, ini juga dapat menjadi cerita di dalam hidup kita.
Ketika Tuhan Yesus berdoa, Dia diubah / ditransfigurasi (Lukas 9:28-29). Kalau kita karib dan terus mendekatkan diri pada Tuhan di dalam doa dan membaca firman-Nya, maka hidup kita dapat diubah dan mengalami kemuliaan-Nya.
āOnly God can move mountains, but faith and prayer can move God.ā (E.M. Bounds).
Hanya Tuhan yang dapat memindahkan gunung, tetapi iman dan doa dapat menggerakkan hati Tuhan.
āSampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.ā (Yohanes 16:24).
Tidak peduli apa yang sedang kita hadapi hari-hari ini, beranilah untuk datang dan meminta sesuatu kepada Tuhan. Apa pun yang kita perlukan, baik itu kesembuhan, pelepasan, meminta hikmat dan tuntunan Roh Kudus untuk mengubah hidup kita.. mintalah di dalam nama Yesus.
Nama seseorang menunjukkan siapa dia dan apa yang dapat dilakukannya. Nama Yesus menunjukkan siapa Dia dan kalau kita memakai Nama-Nya, maka ada sesuatu yang dapat terjadi. Siapa Yesus? Dia adalah Putra Allah yang kudus.
Karena itulah iman bukanlah perasaan, melainkan tindakan percaya pada apa yang tertulis di dalam firman Tuhan dan siapa karakter Tuhan. Ketika Yesus berbicara kepada pohon ara yang tidak berbuah, dan keesokan harinya pohon itu kering. Begitu pula dengan apa yang terjadi di dalam hidup kita: āiman yang berbicaraā membawa kuasa Tuhan terjadi di dalam realitas hidup sehari-hari.
Kita harus meminta sesuatu yang layak karena Nama-Nya. Jangan berdoa meminta pada Tuhan hanya untuk sekadar memuaskan hawa nafsu, memenuhi apa yang tidak kudus, hanya meminta karena ketamakan atau ingin memiliki sesuatu. Misalnya, kita berdoa ingin sukses agar kita bisa membuktikan pada orang lain. Padahal seharusnya motivasi kita adalah agar nama Tuhan nantinya dapat dipermuliakan, karena Dia masih sanggup untuk memelihara hidup kita dan juga melalui berkat-berkatNya, kita dapat dipakai menjadi saluran perpanjangan tangan-Nya.
Segala sesuatu yang tidak berjalan dengan karakter kudus-Nya, tidak akan dijawab-Nya.
Tuhan Yesus mengundang kita untuk meminta dalam Nama-Nya. Sebab Nama-Nya jauh lebih tinggi dari segala nama. Saat kita berdoa di dalam Nama Yesus, kita menyentuh sumber otoritas surgawi.
Firman Tuhan mengatakan,
āItulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: āYesus Kristus adalah Tuhan,ā bagi kemuliaan Allah, Bapa!ā (Filipi 2:9-11).
Pada waktu diadakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Pakistan, acara tersebut dihadiri kurang lebih 150.000 orang, dan 90 persen di antaranya masih belum lahir baru. Tetapi saat diadakan altar call, banyak yang maju ke depan untuk menyerahkan hidupnya pada Kristus. Semua ini dimulai dengan banyak doa yang penuh dengan iman, yang dinaikkan oleh jemaatnya.
Ada seorang ibu yang punggungnya bengkok, ketika didoakan, Tuhan memberi mukjizat-Nya serta punggungnya kembali normal dan sembuh total. Ada seorang bapak yang sudah 8 tahun tidak bisa berjalan akibat kecelakaan, setelah didoakan bapak tersebut sembuh dan dapat berjalan normal. Ada seorang anak perempuan yang lumpuh sejak lahir, setelah didoakan mengalami kesembuhan.
Bahkan banyak yang menderita buta sejak lahir, untuk pertama kalinya kuasa Allah menjamah hidup mereka dan mereka dapat melihat indahnya dunia. Mereka yang disembuhkan berbahagia dan tidak sedikit yang mencucurkan air mata, mengucap syukur pada kebaikan Tuhan Yesus.
Mukjizat dapat terjadi ketika kita berdoa. Jadi mintalah sesuai dengan keinginan dan karakter-Nya yang kudus. Mintalah dengan keberanian di dalam Nama-Nya. Kita harus berdoa dengan gigih, dan terus meminta dengan kesungguhan hati.
Beberapa waktu yang lalu ada seorang pengajar di Singapura yang mengajar tentang hyper faith, di mana pengajarannya berfokus kita hanya cukup berdoa meminta pada Tuhan hanya sekali saja. Kalau kita meminta kedua kalinya, maka hal ini sama saja seperti kita tidak percaya pada-Nya. Apalagi kalau dilakukan berulang-ulang, maka kita sepertinya tidak memiliki iman dan tidak percaya pada kuasa Tuhan. Pengajaran ini banyak merusak iman dari jemaat yang ada di Singapura.
āYesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya: āDalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku.ā Kata Tuhan: āCamkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?āā (Lukas 18:1-8).
Dari kisah āPerumpamaan tentang hakim yang tak benarā mengajar kita tentang sikap janda yang terus datang untuk membela haknya terhadap lawannya. Demikian pula kita juga harus belajar untuk terus bertekun dan tidak mudah menyerah di dalam menaikkan doa-doa kita.
Firman Tuhan mengatakan,
āOleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.ā (Lukas 11:9-10).
Ps. Kong mengajar jemaatnya prinsip PUSH, yang kepanjangannya Pray Until Something Happen / Berdoa sampai ada sesuatu yang terjadi.
Apa pun yang terjadi, teruslah berdoa. Faith is persistence prayer. Iman itu terus berdoa dengan tekun. Berdoalah melampaui tantangan, kesukaran, dan masalah yang sedang kita hadapi. Tetaplah meminta, mencari, mengetukāgigih dan tidak menyerah. Iman itu tidak pasif.
Keempat. Doa Penyerahan Diri / Surrenderās Prayer.
Bagaimana kalau selama ini kita sudah berdoa dengan pengabdian, pertobatan, dan penuh iman.. tetapi tidak ada sesuatupun yang terjadi?
Hal ini sama seperti yang dialami Yesus,
āYa Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.ā (Matius 26:39).
Permohonan doa ini diulang kedua kalinya,
āYa Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!ā (ayat 42).
Tetapi Surga tetap berdiam diri, Bapa tidak menjawab dua permohonan doa-Nya. Beberapa jam kemudian, Dia tergantung di atas kayu salib.
āMulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: āEli, Eli, lama sabakhtani?ā Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: āIa memanggil Elia.ā Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. Tetapi orang-orang lain berkata: āJangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia.ā Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.ā (Matius 27:45-50).
Ketika Yesus memanggil Bapa yang pada saat itu meninggalkan-Nya, Surga tetap berdiam diri, bahkan sampai Yesus menyerahkan nyawa-Nya.
Ada satu doa yang lebih dahsyat dari doa iman, yakni Doa Penyerahan Diri. Di dalam doa ini kita mendeklarasikan kasih dan iman pada Tuhan, yang tidak bergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Inilah yang dilakukan Tuhan Yesus di puncak tertinggi dari kedewasaan rohani sepenuhnya.
Dia berserah total pada Bapa-Nya dan tetap mempercayai-Nya, sampai akhir hidup-Nya.
Doa penyerahan bukanlah mencari hasil, melainkan menyatakan kasih kita kepada Tuhan, apa pun hasil akhirnya. Ini adalah doa yang berkata,
āBukan kehendakku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.ā
Inilah puncak doa: Kita tetap memutuskan untuk mengasihi Tuhan, meskipun tak ada jawaban. Kita tetap memutuskan untuk setia mengiring Tuhan, sekalipun jawaban dari-Nya tidak sesuai dengan apa yang kita doa dan harapkan selama ini.
āSebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.ā (Filipi 1:20-21).
Ketika Paulus menunggu keputusan apakah nanti dirinya akan menerima hukuman berat atau dibebaskan.. yang ada di dalam pikirannya selain berserah pada Tuhan, Dia juga..
āTetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.ā (Filipi 1:22).
Paulus mengajar kita bukan berarti kita sudah menyerah, dan tidak peduli lagi masa depan. Pastinya semua dari kita ingin hidup bahagia, diberkati, mengalami kebahagiaan sepenuhnya dan penderitaannya paling sedikit. Ini adalah kerinduan kita semua. Tetapi jangan sampai hati kita terikat dengan apa yang kita rindukan di atas..
Keterikatan Vs. Keterpisahan.
Keterikatan: Kebutuhan untuk berpegang pada sesuatu atau seseorang, yang dianggap bisa berbahagia setelah mendapatkannya.
Dari semua tokoh iman yang kisah hidupnya tertulis di dalam Alkitab, Ps. Kong belajar kalau memang kita semua sebagai seorang manusia, ingin hidupnya berbahagia. Tetapi selama 2000 tahun usia gereja, penyebab dari ketidakbahagiaan selama ini justru ketika kita terikat dan bergantung pada seseorang / sesuatu yang ada di dalam dunia ini, yang kita anggap melaluinya, hidup kita dapat berbahagia.
Contoh. Kita merasa bila kita mendapat A, maka kita bisa berbahagia. Kita merasa dengan mendapatkan banyak uang, hidup kita dapat mengalami damai dan kepuasan sejati. Kalau kita menikah, hidup kita baru dirasa lengkap. Bisa mendapatkan bisnis, pelayanan yang didamba, dan segala sesuatu yang berasal dari dalam dunia ini.. baru kita merasa hidup dapat tenang dan berbahagia, kita merasa sudah menjalani ākehidupan yang pantasā.
Masalah utama manusia adalah keterikatan, di mana kita terikat pada hal-hal, orang, atau identitas tertentu yang membuat kita pada akhirnya sulit untuk berserah pada Tuhan. Di dalam keterikatan itulah berhala / idols mulai terbentuk. Dan semua berhala yang kita rasa akan mendatangkan kebahagiaan setelah mendapatkannya.. bisa menuntun kita pada kehancuran.
Apa maksudnya?
Selama kita berpikir bahwa kita menuju pada sesuatu yang kita anggap bisa membuat kita berbahagia setelah mendapatkannya, maka kita tidak akan pernah bisa berbahagia. Memang tidak salah bila kita ingin mendapat sesuatu, tetapi jangan pernah lupakan bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak ketika kita berhasil mendapatkan sesuatu yang ada di dalam dunia ini.. hanya Tuhan dan kasih-Nya yang bisa membuat kita berbahagia. Bukan sesuatu yang berasal dari dunia ini.
Ps. Kong sudah menjalani hidup kerohaniannya bersama dengan Tuhan Yesus sudah 50 tahun lamanya, dan tahun depan mencapai usia 40 tahun di dalam pelayanannya secara sepenuh waktu / fulltimer. Melalui semuanya itu Ps. Kong belajar untuk let it go & let God, menyerahkan apa pun yang ada di dalam hidupnya ke dalam tangan-Nya, dan dia mau hanya memegang erat Tuhan saja.
Keterpisahan: Kita tidak perlu mengejar dan menjalani hidup dengan cara tertentu, atau mendapat hal-hal yang berasal dari dalam dunia ini.. hanya agar kita merasa bahagia dan puas.
ādan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.ā (Mazmur 37:4).
Tidak salah bila kita memiliki keinginan dan mempunyai visi yang besar. Tetapi masalahnya terkadang kita menginginkan sesuatu yang salah (baca di Yakobus 4:3), atau mungkin menginginkan yang benar dengan cara salah. Karena itulah kita harus belajar untuk terus mengkalibrasi hati dan hidup kerohanian kita di setiap harinya agar dapat selaras dengan apa yang tertulis di dalam kebenaran firman-Nya, di dalam Alkitab.
Kita juga harus kembali pada tujuan yang terutama yakni agar dapat bersatu dengan Pribadi Tuhan, dan mengenal apa yang menjadi kehendak-Nya.
Bagaimana caranya?
āTetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.ā (Matius 6:33).
Terhubung dengan Sang Sumber.
Sering kali kita ini baru bisa merasa puas, bahagia, dan menjalani kehidupan yang penuh makna.. ketika kita sudah menjadi sangat sukses, kaya raya, dan terkenal. Tetapi kita dapat belajar dari keteladanan yang sudah diberikan Tuhan Yesus, Dia terpisah dari segala sesuatu supaya bisa berada di dalam kebenaran yakni, tidak terpisah dari hubungan karib bersama Bapa-Nya.
Ketika terhubung dengan Sang Sumber yakni Tuhan Yesus sendiri, maka hidup kita akan menemukan sukacita dan kepuasan yang luar biasa.
āAkulah (Tuhan Yesus) pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.ā (Yohanes 15:5).
Jadi, masalah sesungguhnya bukanlah apakah kita mendapatkan kesembuhan / tidak, menjadi kaya atau masih belum, mendapat tepuk tangan apresiasi / tidak ada seorangpun yang peduli.. apa pun yang terjadi, percayalah bahwa Tuhan akan memakai segala sesuatu untuk dapat membuat kita semakin karib dengan-Nya, dan untuk mendatangkan kebaikan di dalam hidup kita.
Bukankah firman-Nya berkata,
āKita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.ā (Roma 8:28).
Jadi tujuan hidup kita yang sesungguhnya bukanlah menjadi seseorang yang paling kaya, paling berhasil, dapat membeli barang apa pun di dalam dunia ini, dapat tinggal di rumah mewah, dan dikelilingi segala sesuatu yang berasal dari dalam dunia ini. Tujuan Ps. Kong sendiri bukan untuk membangun gereja yang luar biasa tetapi,
āMembiarkan Roh Kudus yang terus memimpin di dalam hidup keseharian, dan membuat kita untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus.ā
Inilah iman dalam tingkatan yang paling tinggi yakni, menaruh dan mempercayakan hidup kita di dalam kasih-Nya. Kita bisa saja berdoa supaya apa yang kita takutkan, tidak terjadi. Tetapi seandainya bila diizinkan terjadi sekalipun.. ada Tuhan Yesus yang tetap bersama kita. Percayalah bahwa Dia yang akan mengubah segala sesuatu menjadi indah. Percayakan sepenuhnya segala sesuatu yang ada di dalam hidup kita, ke dalam tangan-Nya.
Mengapa Ps. Kong selalu terlihat bahagia, penuh sukacita, dan zero anger / tidak pernah marah? Karena pada saat berada di dalam penjara, dirinya belajar untuk surrender / berserah pada apa yang menjadi kehendak Tuhan, dan tidak terikat dengan hal-hal yang berbau duniawi.
āyang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.ā (Filipi 2:6-7).
Biarlah Roh Kudus yang terus menolong hidup kita untuk dapat sampai ke titik yang samaāmengosongkan diri dari segala ego, pengharapan dunia, bahkan pelayanan yang selama ini mungkin kita banggakanāsampai hanya Tuhan saja yang tersisa. Inilah puncak rohani,
āKetika kita menjadi ākosongā dari diri, dan hanya memutuskan dipenuhi Pribadi Tuhan.ā
Dalam Perayaan Anniversary GKPB MDC Surabaya ini, marilah kita memiliki hubungan yang semakin karib lagi bersama dengan Roh Kudus, di dalam doa dan pembacaan firman-Nya di Alkitab. Karena Roh Kudus adalah Roh doa, maka tingkatkan doa-doa kita ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih dalam lagi, bersama dengan-Nya.
Doa bukan hanya sekadar kata-kata yang dinaikkan, tetapi ia adalah nafas dari jiwa kita. Dalam pengabdian, kita dilayakkan untuk masuk ke dalam hadirat-Nya. Dalam pertobatan, kita dibersihkan dari segala dosa dan hal-hal yang mendukakan hati-Nya. Dalam iman, kita āmemindahkan gunungā permasalahan. Dalam penyerahan, kita menemukan makna terdalam dari kasih kita kepada Tuhanāmengiring Dia tanpa syarat dan tanpa pamrih.
Marilah kita menyerahkan segala sesuatu, baik itu segala keberhasilan maupun kegagalan, segala doa dan harapan kita ke dalam tangan-Nya. Carilah Pribadi Tuhan lebih dalam lagi.
More of You, and less of us. Lebih lagi tentang Pribadi Tuhan, dan diri kita semakin berkurang.
Bisa jadi selama ini kita sudah mencoba dengan sangat keras, tetapi tidak ada hasilnya. Tetapi pada saat berfokus dan menyerahkan ke dalam tangan Tuhan, Dia akan melakukan pekerjaan luar biasa. Bukan menurut kehendak kita, tetapi menurut kehendak-Nya yang terbaik bagi kita.
Lakukan terbaik yang dapat kita lakukan, dan berserah pada Tuhan yang sanggup melakukan lebih lagi, untuk kemuliaan nama-Nya.
Amin. Tuhan Yesus memberkati..
Comments