top of page

Arthur Siagian - Oleh Kuasa Roh Kudus

  • mdcsbysystem
  • 24 Jun
  • 10 menit membaca

Diperbarui: 12 Jul

Catatan Khotbah: ā€œOleh Kuasa Roh Kudus.ā€ Ditulis ulang dari sharing Bp. Pdt. Arthur Siagian, di Ibadah Minggu di MDC Graha Pemulihan pada Tgl. 8 Juni 2025.


Roh Kudus dianugerahkan bukan hanya untuk figur hamba Tuhan tertentu saja, ataupun untuk orang-orang yang dipanggil melayani sepenuh waktu.. tetapi Dia diberikan untuk semua orang, dan Dia selalu hadir untuk menolong setiap kita. Dia adalah Pribadi yang selama ini sering tidak disadari dan kita abaikan kehadiran-Nya, padahal Dia selalu bersama-sama dengan kita selama ini.


Semakin dalam kita mengenal Dia, Dia juga rindu untuk dapat mendengar dan mengenal apa yang kita rasa dan pikirkan, sekalipun Dia sudah tahu apa yang terjadi dalam hidup kita. Ketika memiliki hubungan karib bersama dengan-Nya, yang terus-menerus dibangun di setiap hari.. maka ada perubahan yang seharusnya terjadi di dalam hidup kita. Ada penyertaan Roh Kudus yang setia, yang menyertai dan mengubah hari-hari kita.


Zerubabel, Membangun Bait Allah.


ā€œMaka berbicaralah ia, katanya: ā€œInilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam. Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!ā€ Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian: ā€œTangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangannya juga akan menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.ā€ (Zakharia 4:6-9).


Untuk dapat memahami kebenaran firman Tuhan yang sudah kita baca di atas, kita perlu mengerti siapa itu Zerubabel. Kedua. Situasi dan kondisi seperti apa yang sedang dihadapi, sehingga firman Tuhan datang kepadanya?


Zerubabel adalah seorang Yahudi yang kembali dari masa pembuangan dan diangkat menjadi seorang gubernur yang memimpin di tanah Yudea, oleh Raja Persia. Bersama dengan orang-orang Yahudi yang pulang dari masa pembuangan, mereka diberi kepercayaan oleh raja untuk dapat membangun kembali Bait Allah yang telah runtuh di Yerusalem. Sebuah pekerjaan besar yang terlihat dapat diselesaikan dengan tepat waktu, karena dapat diukur pekerjaannya. Tetapi pekerjaan berubah menjadi sulit karena adanya kehadiran oposisi yakni Bislam, Mitredat, Tabeel, Rehum, Simsai, Tatnai, Syetar-Boznai (Ezra 4:4-24, 5:3-17).


Melaluinya kita dapat belajar,


Posisi kita sebagai seorang percaya, entah suka ataupun tidak, kita pasti akan selalu berhadapan dengan oposisi / orang-orang yang selalu menentang sikap serta keputusan kita. Sekalipun sudah menata kata dan hidup dengan sebaik mungkin, kita pasti akan berhadapan dengan mereka. Karena sebagai seorang percaya, selalu ada yang namanya peperangan rohani. Hal inilah yang juga harus dihadapi Zerubabel dan kelompoknya.


Saat tiba di Yerusalem, mereka langsung bergegas meletakkan batu pertama untuk segera membangun Bait Allah. Tetapi mereka harus menghadapi pihak oposisi yang merupakan golongan orang-orang berkuasa dari bangsa asing, yang akan memakai segala macam cara untuk dapat menghentikan pembangunan dari Bait Allah.


Pihak oposisi ini akhirnya berhasil melakukan penghentian pembangunan Bait Allah, jangka waktunya sekitar belasan tahun dan hal ini mendatangkan stres luar biasa bagi Zerubabel dan orang-orangnya. Sebagai seorang pemimpin, dirinya tidak mau dianggap sebagai seorang yang gagal karena kehadiran oposisi. Bisa jadi hal ini menjadi ketakutan terbesarnya yakni, takut gagal.


Saat Zerubabel menghadapi keadaan yang tidak pasti, di mana kegagalan mulai membayang di depan mata, moral dari orang-orang sebangsanya juga mulai menurun.. Tuhan berbicara kepadanya melalui perantaraan nabi Zakharia. Situasi sukar yang dialami, keadaan yang membuat stres, menghadapi ketakutan, kegagalan, dan rasa frustasi.. akar permasalahan yang dimiliki Zerubabel adalah, dirinya mencoba mengandalkan keperkasaan dan kekuatannya sendiri.


Di akhir tahun 1965, Ayah dari Pdt. Arthur lulus dari perkuliahan Teknik Pekerjaan Umum di Yogyakarta dan ditugaskan untuk bekerja di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ayahnya ini dipercaya untuk membangun berbagai bangunan waduk dan juga bendungan yang ada di NTT. Tetapi tidak beberapa lama setelah Pdt. Arthur lahir, Ayahnya dibebastugaskan dari segala pekerjaannya.


Padahal Ayahnya saat itu masih berusia muda dan penuh semangat, penuh idealisme dan memiliki posisi jabatan.. tetapi tiba-tiba semuanya dilucuti, tidak memiliki apa-apa, sampai hari di mana Tuhan memanggil Ayahnya berpulang.


Tetapi Ayah dari Pdt. Arthur ini luar biasa dan kreatif, dirinya tidak bisa berdiam diri saja tetapi menanam banyak tanaman buah dan sayur-sayuran di taman depan rumahnya. Dirinya memiliki banyak waktu dan keahlian membangun semuanya, karena berasal dari keluarga petani.


Saat Pdt. Arthur menempuh jenjang pendidikan SMP, kesehatan Ayahnya menurun dan mulai sakit-sakitan, sampai hari meninggalnya.


Melaluinya kita dapat belajar kalau waktu dan kekuatan kita sebagai manusia itu sangatlah terbatas. Apa yang kita sebut sebagai keperkasaan, tidak selalu kita bisa memikul dan menghadapi semuanya dengan kekuatan kita sendiri. Demikian pula Tuhan mengingatkan Zerubabel melalui apa yang disampaikan Zakharia padanya,


ā€œBukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.ā€ (Zakharia 4:6).

Apa sikap Zerubabel terkait firman Tuhan, yang sudah disampaikan oleh nabi Zakharia?


ā€œPada waktu itu mulailah Zerubabel bin Sealtiel dan Yesua bin Yozadak membangun rumah Allah yang ada di Yerusalem. Mereka didampingi dan dibantu oleh nabi-nabi Allah.ā€ (Ezra 5:2).


Zerubabel tetap memilih untuk percaya dan memberi diri bertindak, sesuai dengan firman Tuhan yang sudah disampaikan.


Zerubabel tidak membiarkan keadaan susah yang dialaminya, membuat dirinya berhenti untuk melakukan dan menyelesaikan pekerjaan Tuhan, yang sudah dipercayakan di dalam hidupnya. Dia juga mengizinkan firman Tuhan yang telah disampaikan Zakharia dan juga Hagai (Ezra 5:1) memberi kekuatan untuk terus menyelesaikan pembangunan Bait Allah, hingga selesai.


Di tengah keadaan yang penuh dengan ketidakpastian, Roh Tuhan bekerja.


Pertama. Roh Tuhan menguatkan hati Zerubabel dan teman-teman sebangsanya untuk tetap bersehati, dan memberi keberanian bagi mereka untuk tetap bertekun, serta melanjutkan pembangunan Bait Allah.


ā€œPada waktu itu mulailah Zerubabel bin Sealtiel dan Yesua bin Yozadak membangun rumah Allah yang ada di Yerusalem. Mereka didampingi dan dibantu oleh nabi-nabi Allah.. Tetapi mata Allah mengamat-amati para tua-tua orang Yahudi, sehingga mereka tidak dipaksa berhenti oleh orang-orang itu sampai ada berita diterima oleh Darius dan kemudian dikirim kembali surat jawaban mengenai hal itu.ā€ (Ezra 5:2,5).


Keadaan penuh tekanan bisa membuat tim yang selama ini dibangun solid, dapat menjadi bubar. Bahkan seorang sahabat karib bisa berubah menjadi musuh, bila kita tidak dapat mengelola tekanan yang ada dengan baik dan bijaksana. Di tengah keadaan yang penuh dengan ketidakpastian, Roh Tuhan sanggup menjaga hati mereka untuk tetap memiliki kesatuan hati.


Sebelum keadaan kita (apa yang ada di luar) diubah Tuhan, maka hal pertama yang dikerjakan adalah Dia memproses dan mengubah terlebih dahulu akan apa yang berada di dalam diri kita. Dia mau berurusan dengan apa yang ada di dalam pikiran kita terlebih dahulu, sebelum Dia mengubah apa yang ada di luar kita.


Kedua. Tuhan menjamah hati Raja Persia.


Ayat Bacaan: Ezra 6:1-12.


Raja Darius digerakkan untuk membaca dan meneliti setiap dokumen lama, dan ditemukan bahwa raja sebelumnya yakni Koresh telah memerintahkan untuk membangun kembali Bait Allah di Yerusalem, dan semua biaya harus dibayar dari perbendaharaan kerajaan (ayat 3-5).


Melalui kisah di atas mengajar kita, hati raja itu sanggup untuk diubah dan digerakkan Tuhan. Itulah sebabnya di dalam menghadapi orang-orang yang menjadi oposisi di dalam hidup kita, hari-hari ini mereka mungkin tidak suka sama kita. Tetapi di esok hari tiada seorangpun yang tahu, bisa jadi hati mereka dapat diubahkan Tuhan.


Ketiga. Mengirim Ezra—Ahli Kitab untuk pulang dan mendukung orang-orang yang membangun kembali Bait Allah, serta memperlengkapi mereka agar ibadah dapat kembali diselenggarakan.


ā€œKemudian dari pada semuanya itu, pada zaman pemerintahan Artahsasta, raja negeri Persia, maka berangkatlah Ezra bin Seraya bin Azarya bin Hilkiaā€ (Ezra 7:1).


Keempat. Menyediakan sumber daya yang mereka butuhkan.


Ayat Bacaan: Ezra 7:15-23.


Roh Kudus sanggup berkarya melebihi apa yang kita pikirkan. Pdt. Arthur pernah berbagi di Gereja MDC Citra Harmoni bahwa, doa adalah hak istimewa bagi setiap kita. Di dalam doa, Allah tidak memberikan syarat dan kriteria atas apa yang kita minta kepada-Nya. Firman-Nya berkata,


ā€œMintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.ā€ (Matius 7:7-11).


Tuhan tidak berkata jangan meminta hal besar dan muluk-muluk, tetapi Dia menantang kita untuk berani meminta hal besar karena bagi Dia sendiri tidak ada hal yang terlalu besar. Tetapi di saat yang sama kita juga harus belajar kalau seandainya jawaban dari-Nya berbeda dari apa yang kita minta selama ini, percayalah bahwa jawaban dari Tuhan itu selalu yang terbaik bagi diri kita.


Kalau bapa di bumi saja tahu apa yang terbaik bagi anak-anaknya, terlebih lagi Bapa kita di Surga yang pasti memberikan yang terbaik. Dia sanggup untuk melakukan banyak hal yang jauh lebih besar dari apa yang kita minta, sesuai dengan waktu dan kehendak-Nya yang terbaik bagi diri kita.


Karena itu jangan pernah takut untuk meminta dan menyampaikan kerinduan hati kita kepada-Nya. Sesungguhnya, tidak ada yang terlalu besar bagi Dia. Hati raja saja bisa Dia ubahkan, apalagi hati para pemimpin, orang tua, hati teman baik kita.. Tuhan bisa mengubah hati mereka semua.


3 hal yang dapat menjadi perenungan kita.


Pertama. Percayalah pada Tuhan dan hiduplah dalam kebenaran firman-Nya.


Dalam masa kelaparan 3,5 tahun, Tuhan mengutus Elia untuk pergi pada seorang janda di Sarfat (Lukas 4:25-26), di mana janda ini akan memberinya makan. Saat tiba di Sarfat, janda ini tidak tahu siapa Elia itu, apa firman Tuhan yang sudah disampaikan pada Elia.. yang janda ini tahu bahwa Elia adalah seorang yang tidak tahu diri. Mengapa?


Firman Tuhan mengatakan,


ā€œIa (Elia) berseru kepada perempuan itu, katanya: ā€œCobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum.ā€ Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: ā€œCobalah ambil juga bagiku sepotong roti.ā€ Perempuan itu menjawab: ā€œDemi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati.ā€ Tetapi Elia berkata kepadanya: ā€œJanganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.ā€ (1 Raja 17:10-13).


Dikatakan bahwa persediaan janda ini tinggal sekali makan untuk dirinya dan juga anaknya, tetapi Elia malah meminta untuk dibuatkan roti terlebih dahulu untuknya, baru buat janda tersebut dan juga anaknya. Tetapi yang janda ini tidak sadari adalah apa yang Elia minta adalah firman dari Tuhan, dan janda ini memiliki respon hati yang tepat untuk melakukan firman-Nya. Karena ketaatan janda tersebut, kita dapat membaca ada mukjizat pemeliharaan Tuhan atas hidupnya,


ā€œSebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi.ā€ Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.ā€ (ayat 14-16).


Kebenaran firman Tuhan selalu menjadi landasan untuk Roh Kudus dapat berkarya, tetapi dosa dapat menjadi penghalang bagi-Nya untuk Dia dapat menyatakan kuasa dan mukjizat-Nya dalam hidup anak-anakNya. Firman Tuhan berkata,


ā€œSesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.ā€ (Yesaya 59:1-2).


Jika kita ingin menyaksikan bagaimana Roh Kudus bekerja di dalam kehidupan pribadi, rumah tangga, pekerjaan, pelayanan, dan di seluruh aspek kehidupan kita.. maka menjalani hidup yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan adalah syarat yang mutlak. Tidak ada hal lainnya. Di setiap hari kita terus-menerus menyelaraskan diri dengan kebenaran firman-Nya di dalam Alkitab.


Kedua. Andalkan Roh Kudus dalam setiap keadaan.


Banyak orang Kristen masih hidup dalam dikotomi / pembagian dua hal yang saling bertentangan. Apa maksudnya? Banyak yang memiliki anggapan ketika tiba hari Senin – Sabtu mereka tidak membutuhkan keberadaan Tuhan, dan Tuhan juga tidak boleh mengutak-atik kehidupan mereka. Tetapi ketika tiba di hari Minggu, ketika kita beribadah dan melayani Tuhan.. kita hanya membatasi Dia bekerja hanya di hari Minggu ini saja. Ketika hari Senin besoknya, kita mulai berlaku sama lagi. Tuhan tidak boleh mengutak-atik hidup kita sama sekali.


Tetapi sadarilah. Semenjak kita mengenal dan menjadi seorang pengikut Kristus.. Dia meminta agar kita dapat mewarnai seluruh aspek di hidup kita ini dengan kehadiran Diri-Nya. Agar semuanya dapat memiliki warna Ilahi dan nilai-nilai rohani. Dari mulai cara kita makan, berpakaian, berkomunikasi, bercanda, ada warna kebaikan Tuhan di dalamnya. Tidak selalu memakai ayat, tetapi kita tidak akan sembarangan dengan apa yang kita katakan dan perbuat.


Karena itu andalkan selalu Roh Kudus di dalam setiap keadaan. Keputusan apa pun, belajarlah untuk bertanya pada-Nya. Sekalipun kita merasa bahwa kita tidak mendapat jawaban secara langsung dari-Nya, teruslah membangun hubungan yang karib bersama-Nya di dalam doa dan pembacaan firman-Nya di Alkitab. Suatu hari kelak kita pasti akan mendengar Dia berbicara dan menuntun hidup kita. Saat Dia menyampaikan arahan-Nya, kita akan dibuat-Nya terkagum pada saat suara-Nya memimpin hidup kita.


Karena itu daripada kita terus mengeluh pada sesama, sampaikanlah segala keluhan kita pada Roh Kudus. Karena tidak selalu teman kita itu memiliki jalan keluarnya, tetapi Roh Kudus dapat memberi arahan hikmat dan jalan keluar terbaik.


Ketiga. Jangan berhenti.


Bersama Roh Kudus, hidup kita akan selalu dimampukan untuk tetap bertekun sampai semua rencana dan kehendak-Nya atas hidup kita itu dapat digenapi dengan sempurna.


Kita dapat belajar dari apa yang dialami Zerubabel. Dirinya mendapat tekanan dari para penguasa, dan pembangunan sempat terhenti selama belasan tahun. Tetapi Roh Kudus memampukannya untuk menyelesaikan apa yang sudah dipercayakan dalam hidupnya, yakni membangun Bait Allah.


Karena itu percayalah bahwa Allah yang sama yang sudah menolong Zerubabel, adalah Allah yang sama yang akan akan menolong setiap kita untuk dapat menyelesaikan rencana-Nya di hidup kita.


Yang namanya oposisi dan berbagai kesukaran akan tetap ada, selama kita hidup. Tetapi biarlah Roh Kudus yang terus menguatkan hati kita untuk tetap berani melakukan dan menyelesaikan kehendak Tuhan. Percayalah kalau Dia yang memulai, maka Dia yang akan memberi kita kekuatan untuk dapat menyelesaikannya dengan well done.


Karena itu Dia ingin agar kita selalu terbuka pada-Nya, bukalah hati kita supaya Dia dapat berbicara dan menyampaikan isi hati dan kehendak-Nya. Kita membutuhkan firman Allah yang hidup untuk kita tetap berani, dan menyelesaikan apa yang sudah Tuhan percayakan di dalam hidup kita.


Alkitab dicatat bukan hanya sekadar untuk menjadi sebuah karangan cerita, tetapi agar apa yang ditulis dan dialami oleh orang-orang di dalamnya bisa juga kita alami dalam hidup keseharian. Dalam hal apa pun, izinkan Roh Kudus terus berkarya di dalam dan melalui hidup kita. Amin!


Rindukan selalu ada pengalaman yang baru bersama dengan-Nya dan kenallah Dia lebih dalam, sehingga kita dapat mengenal secara pribadi Allah yang dapat kita andalkan, di dalam hidup ini. Pada saat kita diizinkan menghadapi berbagai keadaan yang tidak tahu kapan masa berakhirnya, kita tidak akan mudah patah semangat dan frustasi, karena kita tahu Dia yang memegang hidup kita.


Dengarkanlah selalu suara-Nya. Dapatkan rhema firman Tuhan atas setiap situasi dan kondisi yang sedang kita hadapi. Kita selalu membutuhkan kekuatan dari Roh Kudus untuk membangkitkan kembali keberanian di dalam hidup kita. Biarlah kuasa-Nya selalu menjamah dan memenuhi hati dan hidup kita. Membuat kita sadar bahwa Dia selalu ada bersama kita dan tidak akan pernah meninggalkan diri kita, satu haripun. Kasih setia-Nya akan selalu nyata dan menyertai kita, di setiap musim kehidupan yang kita lalui.


Amin. Tuhan Yesus memberkati..

Komentar


bottom of page