Cindy Wijaya - Shouts of Joy!
- mdcsbysystem
- 2 Agu
- 9 menit membaca
Diperbarui: 9 Agu
Catatan Khotbah: Shouts of Joy! Ditulis ulang dari sharing Ibu Cindy Wijaya di MDC Ciputra World, pada Tgl. 27 Juli 2025.
āmelainkan manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi.ā (Ayub 5:7).
āYet man is born to trouble as surely as sparks fly upward.ā (New International Version).
Dari ayat firman Tuhan di atas kita dapat belajar bila manusia ini dilahirkan di dalam kesengsaraan dan juga berbagai permasalahan, bahkan kehidupan sendiri sesungguhnya dimulai bukan dengan sukacita / kegembiraan, melainkan dengan sebuah gejolak yang menimbulkan tangisan.
Kita bisa melihatnya dari seorang bayi yang baru saja dilahirkan. Bila bayi tersebut sama sekali tidak menangis setelah keluar dari dalam tubuh ibunya, maka hal ini adalah sebuah masalah yang sangat serius, dan harus dicari dengan segera penyebab mengapa bayi tersebut tidak menangis.
Di dalam menjalani kehidupan, terkadang Tuhan bisa memakai profesi dokter dan juga catatan kesehatan untuk memberi ātamparanā di dalam hidup kita, agar kita ini sadar serta dapat menjalani sebuah kehidupan dengan baik dan benar. Agar kita ini juga mengingat bahwa keberadaan kita sebagai manusia masih memiliki banyak keterbatasan, dan pastinya membutuhkan Pribadi Tuhan yang kuasa-Nya tidak terbatas di dalam hidup kita.
Tetapi kita juga harus mengingat, yang bisa memberi sukacita sejati di dalam hidup hanyalah Tuhan Yesus, bukan yang berasal dari dunia ini.
āDalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.ā (Yohanes 16:33b).
āThese things I have spoken to you, that in Me you may have peace. In the world you have tribulation; but be of good cheer; I have overcome the world.ā
Kata-kata be of good cheer memiliki arti tetaplah bersemangat dan bersukacita, karena dikatakan di ayat di atas, Tuhan sudah mengalahkan dunia.. sekalipun kita hidup masih diizinkan untuk melalui berbagai masalah dan tantangan. Tetapi jangan lupakan bahwa di dalam nama Yesus, ada kuasa yang telah tersedia bagi setiap kita.
Firman Tuhan mengatakan,
āItulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: āYesus Kristus adalah Tuhan,ā bagi kemuliaan Allah, Bapa!ā (Filipi 2:9-11).
Kisah Abram ā Abraham.
Ibrani 11:8-19 mencatat pada kita banyak perkataan ākarena iman Abrahamā serta dirinya dikenal sebagai bapa orang beriman dan percaya (Roma 4:11, Galatia 3:7 dan 9, Ibrani 11:8-12).
Tetapi di dalam realitas, perjalanan hidup Abram sendiri juga penuh dengan lika-liku.
Dimulai dari Kejadian 12, di mana Tuhan telah memberikan firman dan janji-Nya pada Abram,
āPergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.ā (ayat 1-3).
Tetapi pada saat itu Abram masih belum dikaruniai seorang anak, sehingga janji dari Tuhan hanya disimpan erat di dalam hatinya, dan dia mau taat untuk melakukan setiap firman-Nya (ayat 4).
Di dalam Kejadian 13, untuk kedua kalinya Tuhan memberikan janji-Nya pada Abram..
āPandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung juga. Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu.ā (ayat 14-17).
Kita dapat belajar dari ayat-ayat di atas, janji Tuhan itu membutuhkan waktu yang di mana hal ini dapat kita baca juga di dalam Kejadian 15:1, di mana Tuhan untuk ketiga kalinya memberikan firman dan janji-Nya kepada Abram,
āJanganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.ā
Tetapi karena janji Tuhan tersebut tidak memiliki kejelasan perihal kapan akan digenapi Tuhan.. maka Abram pun menjawab-Nya,
āYa Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu. Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku.ā (ayat 2-3).
Di pasal ini mulai terjadi momen keraguan, apakah Tuhan itu masih sanggup untuk menggenapi semua janji yang sudah diberikan, dalam hidup Abram?
Sering kali kita bersemangat hanya pada saat berada di dalam gereja saja. Tetapi pada saat kita keluar dari gedung gereja, berbagai keraguan mulai membuat kita bertanya-tanya apakah Tuhan itu masih sanggup menggenapi semua janji-Nya dan memelihara hidup kita? Kita tidak sendirian merasakan hal ini, Abram juga mengalaminya.
Di dalam Kejadian 17 dituliskan,
āKarena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.ā (ayat 5).
Bagi kita yang membaca ayat di atas mungkin terkesan biasa dan membacanya sambil berlalu. Tetapi nama baru Abram ini mengandung makna yang jauh lebih besar, di mana Tuhan bersungguh-sungguh untuk melakukan apa yang sudah Dia janjikan di dalam hidup Abraham. Hal ini dapat kita baca di ayat selanjutnya di mana Tuhan kembali mengulang janji-Nya,
āAku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.ā (ayat 6-7).
Di dalam Kejadian 21 kita dapat membaca bagaimana akhir kisahnya, Abraham dan Sara mendapat Ishak pada waktu yang ditetapkan, sesuai dengan firman Allah yang telah datang kepadanya.
Yosua dan Kaleb.
Di dalam Bilangan 32, nama kedua orang di atas masuk di dalam golongan orang beriman. Tetapi mereka berdua juga pernah mengalami pergumulan di dalam kehidupannya.
Bilangan 13-14 mencatat pada kita bagaimana kedua orang di atas tetap optimis dan mempercayai bahwa Tuhan itu masih sanggup untuk menyertai serta menggenapi semua janji-Nya yakni, membawa mereka masuk ke dalam negeri yang telah dijanjikan-Nya (14:8). Tetapi kesepuluh orang pengintai lebih memilih untuk pesimis dan lalu mereka menyebarkan kabar busuk, tentang negeri yang telah mereka intai (13:32).
Dan sedihnya, bangsa Israel lebih memilih untuk mempercayai kabar yang disampaikan oleh kesepuluh orang pengintai. Akibatnya,
Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu. Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: āAh, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini! Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?ā (14:1-3).
Dari ayat di atas kita dapat membaca telah terjadi lagi momen bimbang dan kekuatiran, padahal sebelumnya bangsa Israel telah melihat banyak mukjizat Tuhan yang dinyatakan dengan luar biasa tepat di depan mata mereka sendiri.
Tuhan lalu berkata pada mereka,
āDemi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu. Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku. Bahwasanya kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun! Tentang anak-anakmu yang telah kamu katakan: Mereka akan menjadi tawanan, merekalah yang akan Kubawa masuk, supaya mereka mengenal negeri yang telah kamu hinakan itu.ā (14:28-31).
Paulus dan Silas.
Diceritakan dalam Kisah Rasul 16, pada suatu kali ketika Paulus dan Silas pergi ke tempat sembahyang, mereka bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya itu memperoleh penghasilan besar. Ia mengikuti mereka dari belakang sambil berseru, katanya:
āOrang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan.ā
Hal ini dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu:
āDemi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini.ā
Seketika itu juga keluarlah roh itu.
Tetapi masalah mulai muncul ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka untuk mendapat penghasilan telah lenyap. Lalu mereka menangkap Paulus dan Silas, menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa.
Setelah berkali-kali didera, Paulus dan Silas dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh.
Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Dan terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
Tetapi di dalam kisah Paulus dan Silas kita mendapati kira-kira tengah malam pada saat mereka berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah, dan orang-orang hukuman lain juga mendengarkan pujian mereka (ayat 25).
Mereka tidak bernyanyi setelah belenggu tersebut terlepas, tetapi sebelum terlepas pun, mereka tetap setia untuk memuji nama Tuhan..
Then sings my soul My Saviour, God, to Thee. How great thou art, How great thou art..
Berapa banyak dari kita yang menunjukkan shouts of joy / teriakan sukacita, walau setiap dari kita masih menghadapi berbagai kesulitan?
Mungkin hal itu tidak harus berwujud teriakan suara, namun hanya berupa nyanyian dari lubuk hati terdalam untuk menunjukkan seberapa besar kita masih memiliki harapan pada Tuhan.
The Word of God is the golden thread that connects all the stories of faith, which is an assurance of life. When it is heard and accepted in the heart, and when expressed in faith, it become a powerful weapon that defeats the enemies.
Melalui kisah di atas kita belajar kalau Pribadi Tuhan yang masih terus bekerja di dalam hidup setiap kita adalah benang merah yang menghubungkan semua kisah iman, yang merupakan jaminan kehidupan bagi kita.
Ketika setiap firman Tuhan didengar dan diterima di dalam hati, dan lalu diekspresikan di dalam iman.. maka akan menjadi senjata ampuh, yang dapat menghancurkan pekerjaan musuh.
Di dalam kisah Paulus dan Silas, kita tidak menemukan adanya perkataan janji dari Tuhanādi kisah Abram, Yosua dan Kaleb.. kita menemukan banyak janji yang diberikan-Nya.
Tetapi sekalipun tidak ada janji dari Tuhan yang ditulis di dalam kisah Paulus dan Silas, tetapi semua janji-Nya itu sudah tertulis di dalam hati mereka berdua, yang diperoleh dari hasil membangun hubungan karib bersama dengan-Nya, di setiap harinya. Sehingga yang menjadi pertanyaannya bagi setiap kita adalah,
Have you heard and accepted the Word of God in your heart? Sudahkah kita mendengar dan menerima firman Allah, di dalam hati kita?

Memang Alkitab penuh dengan janji firman Tuhan, tetapi adakah satu ayat firman yang menjadi pegangan bagi hidup kita, di setiap harinya?
Inilah permasalahan yang sedang kita hadapi pada hari-hari ini. Kita maunya hanya serba instan, minta hidup kita diberkati saja.. tetapi kita sama sekali tidak memiliki hubungan yang karib bersama dengan Tuhan di dalam doa dan juga pembacaan firman-Nya di dalam Alkitab.
Apa yang ingin Tuhan sampaikan pada kita, di setiap harinya? Bacalah Alkitab kita di setiap hari, sebab Tuhan selalu berbicara melalui firman-Nya.
ādisampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur.ā (Mazmur 107:20).
God does nothing without His word.
āJadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.ā (Roma 10:17).
Terkadang ada beberapa ayat yang terlihat āmengerikanā, tetapi kita harus belajar untuk membaca pasal tersebut secara utuh, atau membaca pasal sebelum dan sesudahnya, mencari apa konteks dan bisa juga bertukar pikiran dengan saudara seiman kita lainnya. Bisa jadi melalui ayat tersebut, kita sedang diajar dan dituntun hikmat-Nya, untuk menghadapi musim tertentu yang sedang terjadi di dalam kehidupan kita.
Jatuhnya Tembok Yerikho.
āBerfirmanlah TUHAN kepada Yosua: āKetahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa. Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya, dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala. Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan.āā (Yosua 6:2-5).
āLalu pada ketujuh kalinya, ketika para imam meniup sangkakala, berkatalah Yosua kepada bangsa itu: āBersoraklah, sebab TUHAN telah menyerahkan kota ini kepadamu!ā (Yosua 6:16).
Perkataan ini diucapkan dengan penuh kepastian, karena Yosua mempercayai bahwa Tuhan pasti sanggup untuk menggenapi janji-Nya yakni, memberikan Yerikho pada bangsa Israel.
āLalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu.ā (ayat 20).
Kata ābersoraklahā di dalam bahasa aslinya memiliki arti: shout a great shout of joy.
What is Your Wall of Jericho?
Banyak dari kita yang sedang menghadapi ātembok Yerikhoā seperti datangnya sakit penyakit silih berganti, dan pihak dokter sudah mengangkat tangan. Belum lagi berbagai permasalahan lainnya yang sepertinya sudah tidak ada lagi jalan keluar. Tetapi kita tidak pernah sendirian.
Firman Tuhan mengatakan,
āKarena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya. Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.ā (Ratapan 3:32-33).
Bisa jadi setelah janji firman Tuhan diberikan, keadaan kita masih belum berubah. Tetapi teruslah mempercayai-Nya, Dia yang memberikan janji, maka Dia juga yang akan memberi kekuatan bagi kita untuk dapat menyelesaikannya.
Firman Tuhan berkata,
ādemikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.ā (Yesaya 55:11).
Karena itu apa pun keadaan kita, selalu carilah waktu untuk membaca firman Tuhan di dalam Alkitab. Carilah tahu apa maksud Tuhan, renungkan firman tersebut dan terimalah di dalam hati. Dan saat diucapkan dengan iman, maka ayat firman Tuhan tersebut dapat menghancurkan segala pekerjaan musuh di dalam hidup kita.
Shout a great of shout of joy! atas firman Tuhan yang telah kita baca di dalam Alkitab. Teruslah mempercayai bahwa, Tuhan yang akan membawa hidup kita berkemenangan..
āSebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: āOrang benar akan hidup oleh iman.āā (Roma 1:17).
Amin. Tuhan Yesus memberkati..





Komentar